PM Thailand Yingluck Shinawatra digulingkan

BANGKOK. Selesai sudah masa jabatan Yingluck Shinawatra sebagai Perdana Menteri Thailand. Rabu (7/5), pengadilan Thailand menyatakan, Yingluck telah melanggar konsitusi sehingga tidak bisa lagi meneruskan tugasnya sebagai Perdana Menteri. Yingluck, saudari diktator Thailand terdahulu Thaksin Shinawatra, terbukti telah menyalahgunakan wewenanangnya kepada memindahkan pimpinan Dewan Keamanan Nasional ke pos lain di tahun 2011, sehingga kerabat Shinawatra bisa diuntungkan dari transfer tersebut. Hasil keputusan ini memicu Red Shirt, pendukung keluarga Shinawatra, berdemonstrasi ke jalan. Jatuporn Prompan, pimpinan grup Kaos Merah mengatakan hendak menggelar protes di Bangkok cukup 10 Mei. Selain Yingluck, pengadilan doang mencopot 10 dari 36 anggota kabinet yang terlibat di dalam transfer tahun 2011. Termenganut beberapa menteri rajiin, yaitu Menteri Keuangan Kittiratt Na-Ranong, Menteri Luar Negeri Surapong Tovichakchaikul, dan Menteri Tenaga Kerja Chalerm Yoobamrung. Pengadilan mengatakan, tidak memiliki wewenang menunjuk Perdana Menteri anyar. Sehingga Partaia Pheu Thai yang sedang berkuasa dapat menunjuk pelaksana tugas selagi. Sebelumnya, pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum Thailand sudah sepakat kepada menggelar pemilu tanggal 20 Juli kepada mencari pengganti Yingluck. Namun, usulan tanggal ini masih belum diajukan cukup pihak kerajaan.