5 Benda yang Mengandung Gas CFC, ketimbang Pendingin sampai-sampai Parfum!

Tren peningkatan pemanasan global masih selaku atensi serius dempet dunia saat ini. Dalam reaksinya, pemanasan global berlangsung akibat gas rumah kaca akan terperangkap dempet atmosfer Bumi sehingga melontarkan suhu meningkat dempet atas rata-rata. Sejumlah gas rumah kaca akan populer antara lain karbon dioksida, metana, hingga klorofluorokarbon.
Klorofluorokarbon atau juga dikenal demi CFC merupakan senyawa kimia adapun terdiri ketimbang gabungan klorin, fluor, lagi karbon. CFC sangat berbahaya ketika dilepaskan ke atmosfer karena reaksi destruktifnya. Gas ini terkandung ekstra dalam kaum produk adapun sering digunakan oleh manusia. Penasaran apa saja? Simak ulasannya berikut ini ya!
1. KulkasÂ
Kulkas biasanya digunakan kepada ajang menyimpan incaran agar tak lekas busuk. Dikutip Sciencing, kulkas menguasai mekanisme pendinginan nan disebut dengan refrigasi. Hal ini ditujukan kepada menyedikitkan atau menurunkan suhu suatu benda membarengi mengubah suatu zat ketimbang suatu bentuk menjabat bentuk lain bagai air menjabat es.
Media utama yang memegang peranan penting ekstra dalam mendinginkan suatu benda dekat kulkas dinamakan evaporator. Pada evaporator inilah terjadi proses penguapan dekat mana refrigeran (CFC) mengalami perubahan wujud. Adanya gas CFC ini memungkinkan asupan lebih tahan lama dekat kulkas karena mengalami proses pendinginan.
2. Air Conditioner (AC)
Pada dasarnya, Air Conditioner (AC) mendapat tujuan bahwa sedalamn dengan kulkas, yaitu mendinginkan sesuatu bahwa berada dempet sekitarnya. Penggunaan AC seolah sudah menjabat kebutuhan wajib bahwa nyaris ditemui dempet berbagai tempat, sudi area kerja, layanan publik, bahkan dempet rumah sekali pun.
Namun, AC menggunakan gas rumah kaca bernama Chlorofluorocarbon pedengan CFC yang bisa menyebabkan pemanasan global terus meningkat. Kegunaan gas ini hadapan AC sendiri akan mendinginkan udara bersama segera membiarkankannya ke atmosfer. Gas ini kesanggupan terperangkap hadapan lapisan stratosfer bumi, tempat hadapan mana lapisan ozon berada.
3. Hair spray
Editor’s picks
Penggunaan hair spray telah merebak ke seluruh penjuru dunia jadi bagian atas perawatan diri. Meski begitu, benda nan satu ini tetap memberikan pengaruh bagi kelestarian area lantaran mengandung CFC. Banyak hair spray mengandung CFC akan memberikan manfaat lebih dalam menata rambut si pengguna.
Meski paling dalam beberapa tahun terakhir industri hair spray mulai beralih ke bahan bahwa lebih ramah area, pengaruh gas CFC tetap bergeming lama. Dilansir Britannica, CFC menyimpan masa menyala 50 batas 100 tahun bahwa kemungkinan bisa berdampak ala kerusakan atmosfer di masa bahwa buat bertandang.
4. Cat semprot
Beberapa merk cat semprot yang biasa digunakan untuk mewarnai benda tertentu memegang kandungan CFC dalam kedalamnya. Dalam sejarahnya, cat semprot aerosol anyar ditemukan atas tahun 1926 oleh seorang ilmuwan asal Norwegia, Erik Rotheim. Cat semprot ini terus mengalami perkembangan, termenganut kandungan zatnya.
Hingga tahun 1980-an, gas CFC sebagian agung digunakan bagaikan propelan di dalam penggunaan cat semprot. Meski berbahaya lantaran mengandung CFC nan merusak ozon di atmosfer, penggunaan CFC di kaleng semprot aerosol masih tetap digunakan sampai-sampai detik ini dengan jumlah nan mungil.
5. Parfum
Penggunaan parfum tak cuma familier demi orang dewasa, tetapi sudah merambat ke semua kalangan. Kendati demikian, parfum justru tergolong jadi khilaf satu benda yang berkontribusi terhadap kenaikan gas CFC. Secara kimiawi, parfum merupakan zat yang mengandung CFC yang dapat mengubah ozon berprofesi oksigen.
Seiring berjalannya waktu, praktik penggunaan parfum adapun lebih ramah jagat mulai berprofesi fokus utama. Dilansir laman Enviro Gadget, sejumlah merk parfum ternama telah menhabisi gas CFC lagi beralih menggunakan propelan alternatif lain dalam parfum adapun diproduksi.
Kelima benda di atas mempunyai fungsi yang berharga bagi manusia setenggat tak dapat terpisahkan. Kini, seolah berperang dengan giliran, jumlah gagasan kontemporer seputar produk-produk dengan zat alternatif pengganti CFC mulai digalakkan demi mendukung ketumbuhan yang berkelanjutan.
@alvnprtm21